Fatwa 8 Ulama Muktabar yang
Mengkafirkan Syi'ah Rafidhah
Oleh: Ahmad 'Isy Karim
Al-Hamdulillah, segala puji
bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasul
yang diutus sebagai rahmat bagi semesta alam, Nabi Muhammad Shallallahu
'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Syi'ah termasuk sekte Islam
yang sudah berusia ratusan tahun. Sejak abad-abad awal Islam sudah menunjukkan
jati dirinya. Namun dalam kurun waktu yang lama tersebut, kebencian mereka
kepada pihak-pihak lain tetap eksis. Mereka mencela, mencaci, menfasikkan, dan
mengafirkan Abu Bakar, Umar, dan Utsman, dan 'Aisyah. Bahkan mereka menyatakan
kekafiran mayoritas sahabat. Selanjutnya mereka mengafirkan dan memusuhi setiap
orang yang memuliakan para sahabat di atas. Sehingga dari sini, para ulama
Islam menghukumi mereka sudah keluar dari Islam berdasarkan keterangan yang
jelas dari Al-Qur'an dan Sunnah tentang keutamaan para sahabat Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam.
Pendapat Tentang Kafirnya Gulungan Syiah
Kami tidak menghakimi.
Tugas kami hanya menyampaikan keterangan dan menunjukkan bukti. Dan ternyata
didapati, yang berpendapat bahwa Syi'ah itu kafir adalah para Imam-Imam Besar
Islam, seperti: Imam Malik, Imam Ahmad, Imam Bukhari dan lain-lain. Berikut ini
beberapa pendapat dan fatwa para ulama Islam mengenai golongan Syi'ah Rafidhah
yang disebut dengan Itsna Asy'ariyah dan Ja'fariyah.
Pertama: Imam Malik
Al-Khalal meriwayatkan dari
Abu Bakar al Marwadzi, ia berkata: "Saya mendengar Abu Abdullah berkata,
bahwa Imam Malik berkata:
"Orang yang mencela
shahabat-shahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, maka ia tidak termasuk
dalam golongan Islam." (As Sunnah, milik al-Khalal: 2/557)
Ibnu katsir berkata saat
menafsirkan firman Allah Ta'ala:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى
الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلا
مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الإنْجِيلِ كَزَرْعٍ
أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ
الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
" Muhammad itu
adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat
mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar."
Beliau berkata: "Dari
ayat ini, dalam satu riwayat dari Imam Malik –rahmat Allah terlimpah
kepadanya-, beliau mengambil kesimpulan tentang kekafiran Rafidhah yang
membenci para shahabat Radhiyallahu 'Anhum. Beliau berkata: "Karena
mereka ini membenci para shahabat, dan barangsiapa membenci para shahabat, maka
ia telah kafir berdasarkan ayat ini." Pendapat ini disepakati oleh
segolongan ulama radhiyallahu 'anhum." (Tafsir Ibnu Katsir:
4/219)
Imam al-Qurthubi rahimahullah berkata:
لقد أحسن مالك في مقالته وأصاب في تأويله فمن نقص واحداً منهم أو طعن
عليه في روايته فقد رد على الله رب العالمين وأبطل شرائع المسلمين
"Sungguh sangat bagus
ucapan Imam Malik itu dan benar penafsirannya. Siapa pun yang menghina seorang
dari mereka (sahabat Nabi) atau mencela periwayatannya, maka ia telah menentang
Allah, Tuhan alam semesta dan membatalkan syari'at kaum Muslimin." (Tafsir
al-Qurthubi: 16/297)
Kedua: Imam Ahmad
Banyak riwayat telah datang
darinya dalam mengafirkan golongan Syi'ah Rafidhah. Di antaranya: Al-Khalal
meriwayatkan dari Abu Bakar al Marwadzi, ia berkata: "Aku bertanya kepada
Abu Abdillah tentang orang yang mencela Abu Bakar, Umar, dan 'Aisyah?"
Beliau menjawab,
ما أراه على الإسلام
"Aku tidak melihatnya
di atas Islam."
Al-Khalal berkata lagi:
Abdul Malik bin Abdul Hamid memberitakan kepadaku, ia berkata: Aku mendengar
Abu Abdillah berkata:
من شتم أخاف عليه الكفر مثل الروافض
"Barang siapa
mencela (sahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam) maka aku khawatir ia
menjadi kafir seperti halnya orang-orang Rafidhah." Kemudian beliau
berkata:
من شتم أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم لا نأمن أن يكون قد مرق عن
الدين
"Barangsiapa
mencela Shahabat Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam maka kami khawatir ia telah
keluar dari Islam (tanpa disadari)." (Al-Sunnah, Al-Khalal: 2/557-558)
Al-Khalal berkata: Abdullah
bin Ahmad bin Hambal menyampaikan kepadaku, katanya: "Saya bertanya kepada
ayahku perihal seseorang yang mencela salah seorang dari Shahabat NabiShallallahu
'Alaihi Wasallam. Maka beliau menjawab:
ما أراه على الإسلام
"Aku tidak
melihatnya di atas Islam"." (Al-Sunnah, Al-Khalal: 2/558.
Bacalah: Manaakib al Imam Ahmad, oleh Ibnu Al-Jauzi, hal. 214)
Tersebut dalam kitab As
Sunnah karya Imam Ahmad, mengenai pendapat beliau tentang golongan Rafidhah:
هم الذين يتبرأون من أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ويسبونهم
وينتقصونهم ويكفرون الأئمة إلا أربعة : علي وعمار والمقداد وسلمان وليست الرافضة
من الإسلام في شيء
"Mereka itu adalah
golongan yang menjauhkan diri dari shahabat Muhammad Shallallahu 'Alaihi
Wasallam dan mencelanya, menghinanya serta mengkafirkannya kecuali hanya empat
orang saja yang tiada mereka kafirkan, yaitu: Ali, Ammar, Miqdad dan Salman.
Golongan Rafidhah ini sama sekali bukan Islam." (Al-Sunnah, milik Imam
Ahmad: 82)
Ibnu Abdil Qawiy berkata:
"Adalah imam Ahmad mengafirkan orang yang berlepas diri dari mereka (yakni
para sahabat) dan orang yang mencela 'Aisyah Ummul Mukminin serta
menuduhnya dengan sesuatu yang Allah telah membebaskan darinya, seraya beliau
membaca:
يَعِظُكُمَ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ
مُؤْمِنِينَ
"Allah menasehati
kamu, agar kamu jangan mengulang hal seperti itu untuk selama-lamanya, jika
kamu benar-benar beriman." (QS. Al-Nuur: 17. Dinukil dari Kitab
Maa Dhahaba Ilaihi al-Imam Ahmad: 21)
Ketiga: Imam Al
Bukhari (wafat tahun 256 H)
Beliau berkata:
ما أبالي صليت خلف الجهمي والرافضي ، أم صليت خلف اليهود والنصارى
ولا يسلم عليهم ولا يعادون ولا يناكحون ولا يشهدون ولا تؤكل ذبائحهم
"Bagi saya sama
saja, apakah aku shalat di belakang seorang Jahmi (beraliran Jahmiyah) atau
seorang Rafidzi (b eraliran Syi'ah Rafidhah), atau aku shalat dibelakang Imam
Yahudi atau Nashrani. Dan (seorang muslim) tidak boleh memberi salam kepada
mereka, mengunjungi mereka ketika sakit, kawin dengan mereka, menjadikan mereka
sebagai saksi dan memakan sembelihan mereka." (Khalqu Af'al al-Ibad:
125)
Keempat: Abdurrahman bin
Mahdi
Imam al-Bukhari berkata:
Abdurrahman bin Mahdi berkata: "Keduanya adalah agama tersendiri, yakni
Jahmiyah dan Rafidhah (Syi'ah)." (Khalqu Af'al al-Ibad: 125)
Al-Khalal meriwayatkan, ia
berkata: "Telah menceritakan kepadaku Harb bin Ismail al- Kirmani, ia
berkata: "Musa bin Harun bin Zayyad menceritakan kepada kami, ia berkata:
"Saya mendengar al-Faryabi dan seseorang yang bertanya kepadanya tentang
orang yang mencela Abu Bakar. Jawabnya: "Dia Kafir." Lalu ia berkata:
"Apakah orang semacam itu boleh dishalatkan jenazahnya?" Jawabnya:
"Tidak." Dan aku bertanya pula kepadanya: "Apa yang dilakukan
terhadapnya, padahal orang itu juga telah mengucapkan Laa Ilaaha
Illallah?" Jawabnya: "Jangan kamu sentuh (Jenazahnya) dengan
tangan kamu, tetapi kamu angkat dengan kayu sampai kamu menurunkan ke liang
lahatnya." (al-Sunnah, milik al-Khalal: 2/566)
Keenam: Ahmad bin Yunus
Kunyahnya adalah Ibnu
Abdillah. Ia dinisbatan kepada datuknya, yaitu salah seorang Imam (tokoh)
As-Sunnah. Beliau termasuk penduduk Kufah, tempat tumbuhnya golongan Rafidhah.
Beliau menceritakan perihal Rafidhah dengan berbagai macam alirannya. Ahmad bin
Hambal telah berkata kepada seseorang: "Pergilah anda kepada Ahmad bin
Yunus, karena dialah seorang Syeikhul Islam." Para ahli Kutubus Sittah
telah meriwayatkan Hadits dari beliau. Abu Hatim berkata: "Beliau adalah
orang kepercayaan lagi kuat hafalannya". Al-Nasaai berkata: "Dia
adalah orang kepercayaan." Ibnu Sa'ad berkata: "Dia adalah seorang
kepercayaan lagi jujur, seorang Ahli Sunnah wal Jama'ah." Ibnu Hajar
menjelaskan, bahwa Ibnu Yunus telah berkata: "Saya pernah datang kepada
Hammad bin Zaid, saya minta kepada beliau supaya mendiktekan kepadaku sesuatu
hal tentang kelebihan Utsman. Jawabnya: "Anda ini siapa?" Saya jawab:
"Seseorang dari negeri Kufah." Lalu ia berkata: "Seorang Kufah
menanyakan tentang kelebihan-kelebihan Utsman. Demi Allah, aku tidak akan
menyampaikannya kepada Anda, kalau Anda tidak mau duduk sedangkan aku tetap
berdiri!" Beliau wafat tahun 227 H. (Tahdzibut Tahdzib, 1:50, Taqribut
Tahdzib, 1:29).
Beliau (Ahmad bin Yunus) rahimahullah berkata,
لو أن يهودياً ذبح شاة ، وذبح رافضي لأكلت ذبيحة اليهودي ، ولم آكل
ذبيحة الرافضي لأنه مرتد عن الإسلام
saja
seorang Yahudi menyembelih seekor kambing dan seorang Rafidhi (Syi'i) juga
menyembelih seekor kambing, niscaya saya hanya memakan sembelihan si Yahudi,
dan aku tidak mau makan sembelihan si Rafidhi. Karena dia telah murtad dari
Islam." (Al-Sharim al-Maslul, Ibnu Taimiyah: 57)
Ketujuh: Al-Qadhi Abu Ya'la
Beliau berkata,
"Adapun Rafidhah, maka hukum terhadap mereka . . . sesungguhnya
mengafirkan para sahabat atau menganggapnya fasik, yang berarti mesti masuk
neraka, maka orang semacam ini adalah kafir." (Al Mu'tamad, hal. 267)
. . sesungguhnya mengafirkan
para sahabat atau menganggapnya fasik, yang berarti mesti masuk neraka, maka
orang semacam ini adalah kafir. . .
Sementara Rafidhah (Syi'ah)
sebagaimana terbukti di dalam pokok-pokok ajaran mereka adalah orang-orang yang
mengkafirkan sebagian besar Shahabat Nabi. Silahkan baca kembali tulisan yang
telah kami paparkan:
Beliau berkata:
"Pendapat mereka (Yakni Nashrani) yang menuduh bahwa golongan Rafidhah
(Syi'ah) merubah Al-Qur'an, maka sesungguhnya golongan Syi'ah Rafidhah bukan
termasuk bagian kaum muslimin. Karena golongan ini muncul pertama kalinya
setelah dua puluh lima tahun dari wafatnya Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam. Syi'ah Rafidhah adalah golongan yang mengikuti
langkah-langkah Yahudi dan Nashrani dalam melakukan kebohongan dan
kekafiran." (Al-fahl fi al-Milal wa al-Nihal: 2/213)
Beliau berkata: "Salah
satu pendapat golongan Syi'ah Imamiyah, baik yang dahulu maupun sekarang ialah
Al-Qur'an itu sesungguhnya telah diubah."
Kemudian beliau berkata:
"Orang yang berpendapat, bahwa Al Qur'an ini telah diubah adalah
benar-benar kafir dan men-dustakan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam.(Al Fashl: 5/40)
Beliau berkata pula:
"Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam tidak pernah menyembunyikan satu kata pun atau satu huruf pun
dari syariat Ilahi. Saya tidak melihat adanya keistimewaan pada manusia
tertentu, baik anak perempuannya atau keponakan laki-lakinya atau istrinya atau
shahabatnya, untuk mengetahui sesuatu syariat yang disembunyikan oleh Nabi
terhadap bangsa kulit putih, atau bangsa kulit hitam atau penggembala kambing.
Tidak ada sesuatu pun rahasia, perlambang ataupun kata sandi di luar apa yang
telah disampaikan oleh Rasulullah kepada umat manusia. Sekiranya Nabi
menyembunyikan sesuatu yang harus disampaikan kepada manusia, berarti beliau
tidak menjalankan tugasnya. Barang siapa beranggapan semacam ini, berarti ia
kafir. (Al Fashl, 2:274-275)
Orang yang berkeyakinan
semacam ini dikafirkan oleh Ibnu Hazm. Dan keyakinan semacam ini dipegang oleh
Syi'ah Itsna Asy'ariyah. Pendapat ini dikuatkan oleh guru-guru beliau pada
masanya dan para ulama sebelumnya.
Dan Masih banyak lagi
perkataan-perkataan para ulama yang sangat tegas terhadap Syi'ah Rafidhah yang
memiliki keyakinan berbeda dari aqidah kaum muslimin dan menyimpang dari
ketentuan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Rasanya tidak ada habisnya menjelaskan keyakinan batil golongan syi'ah, baik
dari ulama terdahulu maupun belakangan. Namun sayang kenapa banyak manusia bisa
disesatkan dan tertarik kepada ajaran yang sangat jelas kebatilannya. Semoga
Allah melindungi kita dan kaum mukminin secara keseluruhan dari jerat dan tipu
daya golongan Syi'ah Rafidhah. [PurWD/voa-islam.com]
No comments:
Post a Comment