Saturday 28 May 2011

Soal Jawab aqidah-Memahami Makna Aqidah Yang Murni

SOAL JAWAB AQIDAH (Penting Bagi Tholibul Ilmi)

Karya : SYEIKH MUHAMMAD JAMIL ZAINU


Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah

Soal 1 : Untuk apa Allah menciptakan kita?

Jawab: Dia menciptakan kita agar beribadah kepada-Nya serta tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun.

Dalil dari Al Qur’an:

Dan tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyat:56)

Dalil dari sunnah:

حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلاَ يُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا

Hak Allah atas hamba-Nya bahwa mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun. (Muttafaq alaih).

Soal 2 : Bagaimana kita menyembah Allah ta’ala?

Jawab: Sebagaimana Allah dan Rasul-Nya perintahkan.

Dalil dari AlQur’an:


Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar beribadah kepada Allah dengan hanya mengikhlaskan diin untukNya. (QS. Al Bayyinah:5).

Dalil dari sunnah :

 مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ... رواه مسلم

Barang siapa melakukan suatu amal yang tidak ada dalam ajarankami maka amalan itu tertolak. (HR.Muslim)

Soal 3 : Apakah kita menyembah Allah dengan perasaan takut dan harap?

Jawab: Ya! Kita menyembah Allah dengan rasa takut dan harap.

Dalil dari AlQur’an:

Dan serulah Dia oleh kalian dalam keadaan takut [dari neraka] dan harap [kepada syurga]. (QS. Al A'raaf:56).

Dalil dari sunnah:

( أَسْأَلُ اللهَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِهِ مِنَ النَّارِ )

Saya memohon syurga kepada Allah dan berlindung dengan-Nya dari neraka. (HR. Abu Daud, Hadith shahih).

Soal 4: Apa yang dimaksud Ihsan dalam ibadah?

Jawab : merasa diawasi oleh Allah, yang Dia selalu melihat kita.
Dalil dari AlQur’an:

Sesungguhnya Allah atas kalian selalu mengawasi. (QS. An Nisa':1).


Yang melihatmu ketika engkau berdiri [untuk solat]. (QS. Asyu Syu'ara':218).

Dalil dari sunnah:

( الإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ )

Ihsan adalah engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu. (HR. Muslim).

Soal 5 : Untuk apa Allah mengutus para rasul?

Jawab: Untuk mengajak beribadah kepada-Nya dan menghapuskan kesyirikan terhadap-Nya.

Dalil dari AlQur’an:

Dan sungguh Kami telah mengutus pada setiap umat seorang rasul hendaklah kalian menyembah Allah dan menjauhi thaghut. (QS. An Nahl: 36).

Dalil dari sunnah:

( وَالأَنْبِيَاءُ إِخْوَةٌ وَدِيْنُهُمْ وَاحِدٌ )

Para nabi itu bersaudara dan agama mereka satu. (Muttafaq alaih).

Yakni: semua rasul mengajak kepada tauhid.

Soal 6: Apa yang dimaksud dengan tauhid Uluhiyyah ?

Jawab : Mengesakan-Nya dalam beribadah, do’a, nazar dan hukum.

Dalil dari AlQur’an:

Ketahuilah bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah dengan haq kecuali Allah. (QS. Muhammad: 19).

Dalil dari sunnah:

( فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله )

Hendaklah yang pertama kali yang engkau serukan kepada mereka syahadat bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah. (Muttafaq alaih).

Soal 7 : Apa makna ungkapan: laa ilaaha illallah?

Jawab : Tidak ada yang disembah dengan haq kecuali Allah.

Dalil dari AlQur’an:

Demikian itu karena Allah adalah Dialah yang haq dan apa yang mereka seru selainnya adalah yang batil. (QS. Al Hajj: 62).

Dalil dari sunnah:

( مَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُوْنِ اللهِ حَرَمَ مَالُهُ وَدَمُهُ )

Barang siapa yang berkata: tidak ada Ilah yang haq disembah kecuali Allah, haramlah hartanya [untuk diambil] dan darahnya [untuk ditumpahkan]. (HR Muslim).

Soal 8 : Apa makna tauhid dalam hal sifat Allah?

Jawab: Mengukuhkan apa yang disifatkan Allah dan Rasul-Nya untuk diri-Nya.

Dalil dari AlQur’an:

Tidak ada yang seperti Dia sesuatupun, dan Dia Maha Mendengar dan Melihat. (QS. Asy Syuura: 11).

Dalil dari sunnah:

( يَنْـزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا )

Rabb kita Yang Maha Agung dan Tinggi setiap malam turun ke langit dunia [Mutafaq ‘alaihi].

Turun sesuai dengan keagungan dan kesucian-Nya.

Soal 9 : Apa faedah tauhid bagi seorang muslim.

Jawab : Petunjuk di dunia dan rasa aman di akhirat.

Dalil dari AlQur’an:

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur keimanan mereka dengan kezhaliman[kesyirikan] mereka mendapatkan keamanan dan merekalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. (QS. Al An'am: 82).

Dalil dari sunnah :

( حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى اللهِ أَنْ لاَ يُعَذِّبَ مَنْ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا )

Hak hamba terhadap Allah bahwa Dia tidak menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun. (Muttafaq alaih).

Soal 10 : Dimana Allah?

Jawab : Allah di atas langit, di atas Arsy .

Dalil dari AlQur’an:

Ar Rahman [Allah Yang Maha Pengasih] bersemayam di atas Arsy. (QS. Thaha:5).
Dalil dari sunnah:

( إِنَّ اللهَ كَتَبَ كِتَاباً إِنَّ رَحْمَتِيْ سَبَقَتْ غَضَبِيْ فَهُوَ مَكْتُوْبٌ عَنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ )

Sesungguhnya Allah telah menulis buku: yang tertulis di dalamnya]

"sesungguhnya Rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku" kitab itu berada di sisi-Nya di atas Arsy. (HR. Bukhari).

Soal 11 :Apakah Allah bersama kita dengan ilmu-Nya atau dengan Dzat-Nya?

Jawab: Allah bersama kita dengan ilmu-Nya mendengar dan melihat.

Dalil dari AlQur’an:

Allah berfirman: jangan kalian berdua takut sungguh Aku bersama kalian berdua mendengar dan melihat. (QS. Thaha: 46).

Dalil dari sunnah:

( إِنَّكُمْ تَدْعُوْنَ سَمِيْعًا قَرِيْبًا وَهُوَ مَعَكُمْ )

Sesungguhnya kalian menyeru Dzat Yang Maha Mendengar Maha dekat dan Dia bersama kalian. (HR. Muslim).

Yaitu dengan Ilmu-Nya melihat dan mendengar kalian.

Soal 12: Apa dosa yang paling besar?

Jawab : Dosa yang paling besar adalah sirik menyekutukan Allah?

Dalil dari AlQur’an:

Wahai anakku janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya syirik itu kezaliman yang besar. (QS. Luqman: 13).

Dalil dari sunnah:

( سُئِلَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَم؟ قَالَ: أَنْ تَدْعُوَ لِلَّهِ نِدّاً وَهُوَ خَلَقَكَ )

Nabi ditanya tentang dosa apa yang paling besar. Beliau bersabda: engkau menyeru sekutu Allah sedang Dia telah menciptakan kamu. (HR. Muslim).

Soal 13: Apa syirik besar itu?

Jawab: Yaitu menujukan ibadah untuk selain Allah seperti doa.

Dalil dari AlQur’an:

Katakanlah: "tiada lain saya menyeru [berdoa] kepada Rabbku dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun". (QS. Al Jinn: 20).

Dalil dari sunnah:

( أَكْبَرُ الْكَبَائِرِ الإِشْرَاكُ بِاللهِ )

Dosa yang paling besar dari dosa-dosa besar adalah menyekutukan Allah. (HR. Bukhari).

Soal 14 : Apa bahaya syirik besar?

Jawab : Syirik besar menyebabkan pelakunya kekal di neraka?
Dalil dari AlQur’an:

Sesungguhnya siapa yang menyekutukan Allah maka sungguh Allah telah mengharamkan atasnya syurga dan tempat tinggalnya di neraka. (QS. Al Maidah:72).

Dalil dari sunnah:

( مَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئاً دَخَلَ النَّارَ )

Barangsiapa mati dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu pasti masuk neraka. (HR. Muslim).

Soal 15: apakah amalan bermanfaat jika diiringi kesyirikan?

Jawab: Amal yang diiringi dengan syirik tidak bermanfaat.

Dalil dari AlQur’an:

Kalau mereka menyekutukan sungguh gugurlah apa yang mereka amalkan. (QS. Al An'am: 88).

Dalil dari sunnah:

((مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيْهِ مَعِيْ غَيْرِيْ تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ))

Barangsiapa yang beramal suatu amalan ia menyekutukan di dalamnya selain Aku, Aku tinggalkan dia dan sekutunya. (HR. Muslim).

Soal 16: Apakah kesyirikan itu terjadi di kalangan kaum muslimin.

Jawab : Ya ! banyak dan amat disayangkan.

Dalil dari AlQur’an:

Dan tidaklah beriman kepada Allah kebanyakan mereka kecuali mereka berbuat syirik. (QS. Yusuf: 106).

Dalil dari sunnah :

(( لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِيْ بِالْمُشْرِكِيْنَ وَحَتَّى تُعْبَدَ الأَوْثَانُ ))] صحيح رواه الترمذي

Tidaklah terjadi kiamat sehingga beberapa kabilah dari umatku bergabung dengan musyrikin dan sehingga berhala disembah. (HR. Tirmidzi, sahih).

Soal 17 : Apa hukum berdoa kepada selain Allah, seperti para wali?

Jawab : Berdoa kepada mereka suatu kesyirikan memasukkan ke neraka.

Dalil dari AlQur’an:

Maka jangan engkau seru bersama Allah Ilah yang lain maka engkau termasuk orang yang disiksa. (QS. Asy Syu'ara': 213).

Dalil dari sunnah:

(( مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعُو مِنْ دُوْنِ اللهِ نِدّاً دَخَلَ النَّارَ ))

Barang siapa mati dan dia menyeru selain Allah sebagai tandingan pastilah ia masuk neraka. (HR. Bukhari).

Soal 18 : Apakah doa itu ibadah kepada Allah?

Jawab : Ya, doa adalah ibadah kepada Allah ta’ala.

Dalil dari AlQur’an:

Rabbmu berfirman: "berdoalah kepada-Ku pasti Aku kabulkan untuk kalian". (QS. Ghafir: 60).

Dalil dari sunnah :

(( الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ ))

Doa itu ibadah . (HR. Tirmidzi, ia berkata, " hadith ini shahih).

Soal 19 : Apakah orang mati mendengar doa?

Jawab : Orang-orang mati tidak mendengar doa.

Dalil dari AlQur’an:

Sesungguhnya engkau tidak memperdengarkan orang mati. (QS. An Naml: 80).

Dan engkau tidak memperdengarkan orang yang ada dalam kuburan. (QS. Fathir: 22).

Dalil dari sunnah:

(( إِنَّ لِلَّهِ مَلاَئِكَةٌ سُيَّاحِيْنَ فِيْ الأَرْضِ يُبَلِّغُوْنَ عَنْ أُمَّتِيْ السَّلاَمَ ))

Sesungguhnya Allah memiliki Malaikat-Malaikat yang terbang ke berbagai tempat di bumi menyampaikan kepadaku salam dari umatku. (HR. Ahmad, hadist shahih).

Soal 20 : apakah kita boleh minta bantuan kepada orang mati?

Jawab: Kita tidak boleh meminta bantuan kepada mereka, bahkan kita istighatsah hanya kepada Allah.

Dalil dari AlQur’an:

Ingatlah ketika kalian istighatsah kepada Rabb kalian maka Dia mengabulkan [permintaan] kalian. (QS. Al Anfal: 9).

Dalil dari sunnah:

(( كَانَ إِذَا أَصَابَهُ هَمٌّ أَوْ غَمٌّ قَالَ: يَا حَيٌّ يَا قَيُّوْمٌ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ ))

Adalah Nabi jika terkena kesusahan dan kesedihan beliau berdoa: wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai Dzat Yang Mengurusi Makhluk-Nya dengan rahmat-Mu aku beristighatsah.

Soal 21: apakah boleh minta pertolongan kepada selain Allah?

Jawab: Tidak boleh meminta pertolongan kecuali kepada Allah.

Dalil dari AlQur’an:

Hanya kepada-Mu lah kami menyembah, dan hanya kepada-Mu lah kami meminta pertolongan. (QS. Al Fatihah: 5).

Dalil dari sunnah:

(( إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ ))

Bila engkau berdoa, berdoalah hanya kepada Allah dan bila engkau meminta pertolongan, mintalah hanya kepada Allah. (HR. Tirmidzi, ia berkata, "Hadith ini hasan shahih").

Soal 22 : Apakah kita boleh minta bantuan kepada yang hidup dan hadir?

Jawab : Ya, apa yang mereka mampu melakukan.

Dalil dari AlQur’an:

Tolong-menolonglah dalam masalah kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam masalah dosa dan permusuhan. (QS. Al Maidah: 2).

Dalil dari sunnah:

(( وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا دَامَ الْعَبْدُ فِيْ عَوْنِ أَخِيْهِ ))

Allah membantu seorang hamba, selama hamba tadi membantu saudaranya.

Soal 23: Apakah boleh bernazar untuk selain Allah?

Jawab : Tidak boleh bernazar kecuali untuk Allah.

Dalil dari Al Qur’an:

"Wahai Rabbku, sungguh aku bernazar untuk-Mu apa yang ada dalam perutku sebagai orang yang bebas [untuk berkhidmah di Masjid Al-Aqsha] maka terimalah dariku". (QS. Ali Imran: 35).

Dalil dari sunnah:

(( مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيْعَ اللهَ فَلْيُطِعْهُ وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلاَ يَعْصِهِ ))

Siapa yang bernazar untuk taat kepada Allah hendaklah ia mentaatinya [melaksanakan nazarnya] barang siapa bernazar untuk maksiat, janganlah ia mendurhakai-Nya [dengan tidak melaksanakan nazarnya]. (HR. Bukhari).

Soal 24: Apakah boleh menyembelih untuk selain Allah?

Jawab : Tidak boleh, kerana hal itu termasuk syirik besar.

Dalil dari Al Qur’an:

Maka solatlah untuk Rabbmu dan sembelihlah [untuk-Nya saja]. (QS. Al Kautsar: 2).

Dalil dari sunnah:

(( لَعَنَ اللهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ ))

Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. (HR. Muslim).

Soal 25: Apakah boleh thawaf di kuburan?

Jawab: Tidak boleh thawaf kecuali di Ka’bah.

Dalil dari AlQur’an:

Dan thawaflah kalian di Rumah Atiq [Ka’bah]. (QS. Al Hajj: 29).

Dalil dari sunnah:

((مَنْ طَافَ بِالْبَيْتِ سَبْعًا وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَ كَعِتْقِ رَقَبَةٍ))

Barang siapa yang thawaf di Baitullah tujuh kali, lalu solat dua raka’at, adalah seperti memerdekakan budak. (HR. Ibnu Majah, shahih).

Soal 26: Apakah boleh solat sementara kuburan ada di depan kita?

Jawab : Tidak boleh solat ke arah kuburan.

Dalil dari AlQur’an:

Maka arahkan wajahmu ke Al-Masjidil Haram yaitu menghadaplah ke Ka’bah. (QS. Al Baqarah: 144).

Dalil dari sunnah:

(( لاَ تَجْلِسُوْا عَلَى الْقَبْرِ وَلاَ تُصَلُّوْا إِلَيْهَا ))

Janganlah kalian duduk diatas kuburan dan janganlah solat ke arahnya. (HR.Muslim).

Soal 27: Apa hukum melakukan sihir?

Jawab : Hukum melakukan sihir adalah kafir.

Dalil dari AlQur’an:

Akan tetapi syaitan-syaitan itu kafir, mereka mengajari manusia sihir. (QS. Al Baqarah: 102).

Dalil dari sunnah:

(( اجْتَنِبُوْا المُوْبِقَاتِ : الشِّرْكُ بِاللهِ، وَالسِّحْرُ ... ))

Jauhilah oleh kalian tujuh dosa yang membinasakan : syirik, sihir… (HR. Bukhari).

Soal 28: Apakah kita boleh mempercayai dukun dan peramal?

Jawab: Kita tidak boleh mempercayai keduanya dalam memberitakan masalah ghaib.

Dalil dari Al Qur’an:

Katakanlah: "tidak ada yang di langit mahupun di bumi yang mengetahui tentang ghaib kecuali Allah dan mereka tidak sedar bila dibangkitkan". (QS. An Naml: 65).

Dalil dari sunnah:

(( مَنْ أَتَى عَرَّافًا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ ))

Barang siapa yang mendatangi peramal atau dukun kemudian membenarkan apa yang dikatakannya sungguh ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad. (HR. Ahmad, hadith shahih).

Soal 29 : Apakah ada yang mengetahui hal ghaib?

Jawab : Tidak ada satupun yang mengetahui hal ghaib kecuali Allah.

Dalil dari Al Qur’an:

Dan di sisi-Nya kunci-kunci ghaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia. (QS. Al An'am: 59).

Dalil dari sunnah:

(( لاَ يَعْلَمُ الْغَيْبَ إِلاَّ اللهُ ))

Tidak ada yang mengetahui hal ghaib kecuali Dia [HR. Thabrani, Hadith hasan]

Soal 30 : Dengan hukum apa kaum muslimin wajib memutuskan perkara?

Jawab : Mereka wajib berhukum dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Dan siapa yang tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan, mereka adalah orang-orang kafir. (QS. Al Maidah: 44).

Dalil dari sunnah:

(( اللهُ هُوَ الْحَكَمُ وَإِلَيْهِ الْمَصِيْرُ ))

Allah adalah penentu hukum, dan kepada-Nya tempat kembali. (HR. Abu Dawud, Hadith hasan).

Soal 31 : Apa hukumnya undang-undang yang bertentangan dengan Islam?

Jawab: Hukum mengamalkannya kafir, jika ia membolehkannya.

Dalil dari AlQur’an:

Dan hukumilah di antara mereka dengan apa yang diturunkan oleh Allah. (QS. Al Maidah: 49).

Dalil dari sunnah:

(( وَمَالَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللهِ وَيَتَخَيَّرُوْا مِمَّا أَنْزَلَ اللهُ إِلاَّ جَعَلَ اللهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ ))

Dan selama pemimpin-pemimpin mereka tidak menghukumi dengan kitab Allah dan memilih dari apa yang Allah turunkan kecuali Allah jadikan permusuhan kuat di antara mereka. (HR Ibnu Majah).

Soal 32 : Apakah boleh bersumpah dengan selain Allah?

Jawab : Tidak boleh bersumpah kecuali dengan Nama Allah.

Dalil dari Al Qur’an:

Ya pasti, dan Demi Tuhan-ku sungguh kalian pasti dibangkitkan. (QS. At Taghabun: 7).

Dalil dari sunnah:

(( مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللهِ فَقَدْ أَشْرَكَ ))

Barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah sungguh telah musyrik. [HR. Ahmad, Hadits shahih]

Soal 33 : Apakah boleh menggantungkan kalung tangkal dan azimat?

Jawab : Tidak boleh menggantungkannya, kerana termasuk syirik.

Dalil dari Al Qur’an:

Dan jika menimpamu suatu bahaya, maka tidak ada yang bisa menghilangkan kecuali Dia. (QS. Al An'am: 17).

Dalil dari sunnah:

(( مَنْ عَلَّقَ تَمِيْمَةً فًقًدْ أَشْرَكَ ))

Barang siapa nmenggantungkan azimat maka ia telah musyrik. (HR. Ahmad, hadist shahih).

Soal 34: dengan apa kita bertawassul kepada Allah?

Jawab : Kita bertawassul kepada Allah dengan nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya dan amal soleh.

Dalil dari AlQur’an:

Milik Allah nama-nama yang baik maka berdoalah dengannya. (QS. Al A'raaf: 180).

Dalil dari sunnah:

(( أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ ))

Aku mohon kepada-Mu dengan segala nama yang dia milik-Mu, Engkau beri nama dengannya Dzat-Mu. (HR. Ahmad, hadith shahih).

Soal 35: Apakah doa memerlukan perantara makhluk?

Jawab : Doa tidak memerlukan perantara.

Dalil dari Al-Qur’an:

jika hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku sesungguhnya Aku dekat, aku mengabulkan doa orang yang berdoa jika berdoa kepada-Ku. (QS. Al Baqarah: 186).

Dalil dari sunnah:

(( إِنَّكُمْ تَدْعُوْنَ سَمِيْعًا قَرِيْبًا وَهُوَ مَعَكُمْ ))

Sesungguhnya engkau berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar Dekat, dan Dia bersamamu. (HR. Muslim).

Soal 36 : Apa perantaraan yang diutuskan rasul?

Jawab : Perantaraan yang diutuskan Rasul adalah menyampaikan wahyu.

Dalil dari AlQur’an:

Wahai Rasul sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. (QS. Al Maidah: 67).

Dalil dari sunnah:

(( اللَّهُمَّ اشْهَدْ ))

Ya Allah saksikanlah. [ini jawab beliau atas ucapan sahabat yang berkata kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan, menunaikan amanah, dan menasehati]

Soal 37 : Dari siapa kita mohon syafa’at nabi ?

Jawab : Kita mohon syafaat Nabi dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Dalil dari Al-Qur’an:

Katakanlah hanya milik Allah lah seluruh syafa’at. (QS. Az Zumar: 44).

Dalil dari sunnah:

(( اللَّهُمَّ شَفِّعْهُ فِيَّ ))

Ya Allah jadikanlah dia [Rasul] pemberi syafa’at untukku. (HR. Tirmidzi, ia berkata," hadith ini hasan").

Soal 38 : Bagiamana kita mencintai Allah dan Rasul Shallallahu alaihi wa sallam?

Jawab : Cinta dengan bentuk ketaatan dan mengikuti perintah.

Dalil dari AlQur’an:

Katakanlah (hai Muhammad): "jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku niscaya Allah mencintai kalian". (QS. Ali Imran: 31).

Dalil dari sunnah:

(( لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ ))

Tidaklah beriman seorang di antara kalian sehingga aku lebih ia cintai dari pada cintanya kepada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia. (HR. Bukhari).

Soal 39 : Apakah boleh berlebih-lebihan dalam memuji Rasulullah?

Jawab : Kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam memuji Rasul.

Dalil dari AlQur’an:

Katakanlah: "tiada lain saya hanya seorang manusia seperti kalian, telah diwahyukan kepadaku". (QS. Al Kahfi: 110).

Dalil dari sunnah:

(( لاَ تُطْرُوْنِيْ كَمَا أَطْرَتِ النَّصَارَى ابْنَ مَرْيَمَ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ، فَقُوْلُوْا: عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ ))

Jangan kalian lebih-lebihkan saya sebagaimana umat Nasrani Melebih-lebihkan Isa anak Maryam tiada lain saya seorang hamba, maka katakanlah, "hamba Allah dan Rasul-Nya". (HR. Bukhari).

Soal 40 : Siapa makhluk pertama?

Jawab : Dari manusia adalah Adam, dari benda mati adalah Qalam.

Dalil dari AlQur’an:

Ingatlah ketika Rabb-Mu berfirman kepada Malaikat sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. (QS. Shaad: 71).

Dalil dari sunnah:

(( إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللهُ الْقَلَمُ ))

[Benda] pertama yang Allah ciptakan adalah Qalam. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dia berkata," Hadith ini hasan").

Soal 41 : Dari apa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam diciptakan?

Jawab : Allah menciptakan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dari nutfah.

Dalil dari Al Qur’an:

Dialah yang menciptakan kalian dari tanah kemudian dari nutfah. (QS. Ghafir: 67).
Dalil dari sunnah:

(( إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَة ))

Sesungguhnya seseorang di antara kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya empat puluh hari berbentuk nutfah. (Muttafaq alaihi).

Soal 42 : Apa hukum jihad fi sabilillah?

Jawab : Jihad wajib dengan harta, jiwa dan lisan.

Dalil dari Al Qur’an:

"Berangkatlah berjihad dalam keadaan ringan maupun berat dan berjihadlah dengan harta kalian dan jiwa kalian". (QS. At Taubah: 41).

Dalil dari sunnah:

(( جَاهِدُوْا الْمُشْرِكِيْنَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ ))

"Berjihadlah melawan orang-orang musyrikin dengan harta kalian, jiwa kalian dan lidah kalian". (HR. Abu Daud, hadith shahih).

Soal 43 : Apa maksud wala’ terhadap orang beriman?

Jawab : Wala' yaitu: cinta, menolong orang-orang yang beriman yang bertauhid.

Dalil dari Al Qur’an:

"Orang beriman laki-laki dan perempuan sebahagian mereka sebagai wali sebahagian yang lainnya". (QS. At Taubah: 71).

Dalil dari sunnah:

(( الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا ))

Orang mukmin bagi mukmin yang lainnya bagaikan satu bangunan sebagian menguatkan sebahagian yang lainnya. (HR. Muslim).

Soal 44 : Apakah boleh berwala' (loyal) kepada orang kafir dan menolong mereka?

Jawab : Tidak boleh berwala' kepada orang kafir dan tidak boleh menolong mereka.

Dalil dari Al-Qur’an:

Barang siapa mengambil mereka sebagai wali maka sesungguhnya dia termasuk dari golongan mereka. (QS. Al Maidah: 51).

Dalil dari sunnah:

(( إِنَّ آلَ بَنِيْ فُلاَنٍ لَيْسُوْا لِيْ بِأَوْلِيَاءَ ))

Sesungguhnya keluarga bani fulan bukan waliku [kerana mereka orang kafir]. (Muttafaq alaih).

Soal 45 : Siapakah wali Allah itu?

Jawab : Wali adalah orang beriman yang bertaqwa?

Dalil dari Al Qur’an:

"Ketahuilah, sesungguhnya wali-wali Allah tidak ada rasa takut atas mereka juga tidak mereka sedih. Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka bertaqwa." (QS. Yunus: 62-63).

Dalil dari sunnah:

(( إِنَّ وَلِيِّيْ اللهُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِيْنَ ))

"Sesungguhnya waliku adalah Allah dan orang beriman yang soleh". (Muttafaq alaih).

Soal 46 : Untuk apa Allah menurunkan Al-Qur’an?

Jawab : Allah menurunkan Al-Quran untuk diamalkan.

Dalil dari Al Qur’an:

"Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian dan jangan ikuti wali selain-Nya." (QS. Al A'raaf: 3).

Dalil dari sunnah:

(( اقْرَؤُوْا الْقُرْآنَ وَاعْمَلُوْا بِهِ وَلاَ تَسْتَكْثِرُوْا بِهِ ))

Bacalah Al Qur’an dan amalkan, jangan engkau memperbanyak harta dengannya. (HR. Ahmad, hadith shahih).

Soal 47 : Apakah kita cukup berpegang dengan Al qur’an, tanpa hadith.

Jawab : Kita tidak boleh cukup berpegang dengan Al-Qur’an, tanpa hadith
Dalil dari Al Qur’an:

Dan telah Kami turunkan peringatan kepadamu agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka. (QS. An Nahl: 44).

Dalil dari sunnah:

(( أَلاَ وَإِنِّيْ أُوْتِيْتُ الْقُرْآنَ وَمِثْلَهُ مَعَهُ ))

Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al Qur’an dan bersamanya semisalnya. (HR. Abu Daud, hadith shahih).

Soal 48 : Apakah kita boleh mendahulukan ucapan seseorang diatas ucapan Allah dan rasul-Nya?

Jawab : Kita tidak boleh mendahulukan ucapan siapapun diatas ucapan Allah dan Rasul-Nya.

Dalil dari Al-Qur’an:

"Hai orang-orang beriman, janganlah kalian mendahului dihadapan Allah dan Rasul-Nya". (QS. Al Hujurat: 1).

Dalil dari sunnah:

(( لاَ طَاعَةَ لِأَحَدٍ فِيْ مَعْصِيَةِ اللهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِيْ المَعْرُوْفِ ))

Tidak ada ketaatan untuk seseorang dalam maksiat kepada Allah, tiada lain ketaatan itu hanya dalam hal yang baik. (Muttafaq alaih).

Soal 49 : Apa yang kita lakukan jika kita berselisih pendapat?

Jawab : Kita kembali kepada kitab dan Sunnah.

Dalil dari AlQur’an :

"Dan jika kalian berselisih pendapat maka kembalikan kepada Allah dan Rasul". (QS. An Nisa': 59).

Dalil dari Sunnah:

(( تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ )) ] صحيح

Aku telah tinggalkan dua perkara, kalian tidak akan sesat selama berpegang teguh dengan keduanya, yaitu: kitabullah dan sunnah rasul-Nya. (Hadith shahih).

Soal 50 : Apa bid’ah dalam agama itu?

Jawab : Semua yang tidak ada dail syar’i atasnya.

Dalil dari Al-Qur’an:

Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? (QS. As Syuura: 21).

Dalil dari sunnah:

(( مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ ))

Barangsiapa yang mengada-adakan dalam urusan kami ini, apa yang bukan darinya maka ia tertolak. (Muttafaq alaih).

Soal 51 : Apakah ada bid’ah yang baik?

Jawab : Tidak ada bid’ah yang baik.

Dalil dari Al-Qur’an:

Pada hari, ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (QS. Al Maidah: 3).

Dalil dari sunnah:

(( إِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ))

Jauhilah oleh kalian semua hal yang diada-adakan, karena semua hal yang diada-adakan itu adalah bid’ah dan semua bid’ah adalah sesat. (HR. Abu Daud, hadist shahih).

Soal 51 : Apakah dalam Islam ada tradisi yang baik?

Jawab : Ya, seperti orang yang memulai perbuatan baik supaya ditiru.

Dalil dari Al-Qur’an:

Dan jadikanlah aku imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al Furqan: 74). Dalil dari sunnah:

(( مَنْ سَنَّ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ))

Barang siapa yang mencontohkan tradisi yang baik, baginya pahalanya dan pahala orang yang melakukan setelahnya. (HR. Muslim).

Soal 53 : Apakah boleh bagi seseorang, dia cukup memperbaiki dirinya sendiri?

Jawab : Dia harus memperbaiki dirinya dan keluarganya?

Dalil dari Al-Qur’an:

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (QS. At Tahrim: 6).

Dalil dari sunnah:

(( إِنَّ اللهَ تَعَالَى سَائِلٌ كُلَّ رَاعٍ عَمَّا اسْتَرْعَاهُ، أَحَفِظَ ذَلِكَ أَمْ ضَيَّعَهُ ))

Sesungguhnya Allah ta’aala akan meminta pertanggungan-jawaban setiap pemimpin dari apa yang dipimpinnya, apakah ia menjaganya ataukah menyia-nyiakannya. (Hadith hasan).

Soal 54 : Bilakah kaum muslimin akan berjaya?

Jawab : Jika mereka mengamalkan kitab Rabb mereka dan sunnah nabi mereka.

Dalil dari Al Qur’an:

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad: 7).

Dalil dari sunnah:

(( لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ مَنْصُوْرِيْنَ ))

Selalu ada segolongan dari umatku, mereka yang ditolong Allah. (HR. Ibnu Majah, hadith shahih).

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin.


No comments:

Post a Comment